Waktu saya diberi tugas mencari penyakit dan kelainan pada sistem
gerak oleh guru Biologi tercinta, sulit untuk menemukan penyakit dan kelainan
pada sistem koordinasi yang mencakup tentang tulang, otot dan sendi sekaligus.
Yeah, akhirnya dengan susah payah di kumpulkan dari berpuluh-puluh web terutama Wikipedia (makasih untuk tante Wiki untuk informasinya, Om Google untuk gambarnya dan sahabat saya yang paling cantik, Putri Ambar untuk internet gratisnya.. XD) akhirnya
saya dapat 'merangkum' dan menyatukan hasil temuan saya masing-masing 5 untuk tulang, otot dan sendi untuk
tulisan saya kali ini.. Hehehe..
Mungkin untuk saat ini saya cuma bisa menulis penyakit dan
kelainan pada tulang cz besok sudah mulai sekolah lagi belum banyak pekerjaan
rumah yang menumpuk, belum lagi saya juga belum nyetrika baju untuk besok,
yeaaah malah curhat.. T_T
Tapi walau begitu insya allah saya akan secepatnya menyelesaikan
tulisan ini..
PENYAKIT
PADA TULANG
Defenisi
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang,
umumnya akibat trauma.
Penyebab
Fraktur
paling sering disebabkan oleh trauma. Hantaman yang keras akibat kecelakaan
yang mengenai tulang akan mengakibatkan tulang menjadi patah dan fragmen tulang
tidak beraturan atau terjadi discontinuitas (tidak bersambung) di tulang
tersebut.
Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi
oleh:
- Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang
- Usia penderita
- Kelenturan tulang
- Jenis tulang.
- Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang
- Usia penderita
- Kelenturan tulang
- Jenis tulang.
Klasifikasi
Menurut Hardiyani (1998), fraktur dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
Berdasarkan tempat
(Fraktur humerus, tibia, clavicula, dan cruris dst).
Berdasarkan luas dan garis
fraktur terdiri dari :
Fraktur komplit yaitu
garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang.
Fraktur tidak komplit
apabila garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang.
Berdasarkan bentuk dan jumlah garis patah
terdiri atas :
Fraktur kominit adalah
garis patah lebih dari satu dan saling berhubungan.
Fraktur segmental yaitu
garis patah lebih dari satu tapi tidak berhubungan.
Fraktur
Multipel yaitu garis patah lebih dari satu tapi pada tulang yang
berlainan tempatnya, misalnya fraktur humerus, fraktur femur dan sebagainya.
Berdasarkan posisi fragmen
fraktur terdiri atas :
Undisplaced (tidak bergeser) atau
garis patah komplit tetapi kedua fragmen tidak bergeser.
Displaced (bergeser) atau
terjadi pergeseran fragmen fraktur
Berdasarkan hubungan fraktur dengan dunia
luar dibedakan atas :
Tertutup
Terbuka
(adanya luka dikulit).
Berdasar bentuk garis fraktur dan hubungan
dengan mekanisme trauma terdiri atas:
Garis patah melintang.
Oblik / miring.
Spiral / melingkari tulang.
Kompresi
Avulsi / trauma tarikan atau insersi otot
pada insersinya.
Berdasarkan kedudukan tulangnya
dibedakan atas :
Tidak adanya dislokasi.
Adanya dislokasi
Berdasarkan mekanisme terjadinya fraktur adalah
:
Tipe
Ekstensi: Trauma terjadi ketika siku dalam posisi hiperekstensi,
lengan bawah dalam posisi supinasi.
Tipe
Fleksi: Trauma terjadi ketika siku dalam posisi fleksi, sedang
lengan dalam posisi pronasi. (Mansjoer, Arif, et al, 2000)
Gejala
Nyeri biasanya merupakan gejala yang sangat
nyata. Nyeri bisa sangat hebat dan biasanya makin lama makin memburuk, apalagi
jika tulang yang terkena digerakkan. Menyentuh daerah di sekitar patah
tulang juga bisa menimbulkan nyeri. Alat gerak tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya, sehingga penderita tidak dapat menggerakkan lengannya,
berdiri diatas satu tungkai atau menggenggam dengan tangannya. Darah bisa
merembes dari tulang yang patah (kadang dalam jumlah yang cukup banyak) dan
masuk kedalam jaringan di sekitarnya atau keluar dari luka akibat cedera.
Diagnosa
Foto rontgen biasanya bisa menunjukkan
adanya patah tulang. Kadang perlu dilakukan CT scan atau MRI
untuk bisa melihat dengan lebih jelas daerah yang mengalami kerusakan.
Jika tulang mulai membaik, foto rontgen juga digunakan untuk memantau penyembuhan.
Jika tulang mulai membaik, foto rontgen juga digunakan untuk memantau penyembuhan.
Pengobatan
Tujuan dari pengobatan adalah untuk
menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu sama lain saling
berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel sebagaimana mestinya.
Proses penyembuhan memerlukan waktu minimal
4 minggu, tetapi pada usia lanjut biasanya memerlukan waktu yang lebih lama.
Setelah sembuh, tulang biasanya kuat dan kembali berfungsi.
Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan.
Dengan pengobatan ini biasanya patah tulang selangka (terutama pada anak-anak), tulang bahu, tulang iga, jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna.
Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan.
Dengan pengobatan ini biasanya patah tulang selangka (terutama pada anak-anak), tulang bahu, tulang iga, jari kaki dan jari tangan, akan sembuh sempurna.
Patah tulang lainnya harus benar-benar tidak boleh digerakkan (imobilisasi).
Imobilisasi bisa dilakukan melalui:
Pembidaian : benda
keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.
Pemasangan gips :
merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang patah
Penarikan (traksi) :
menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota gerak pada tempatnya. Sekarang
sudah jarang digunakan, tetapi dulu pernah menjadi pengobatan utama untuk patah
tulang pinggul.
Fiksasi internal :
dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada
pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang pinggul
dan patah tulang disertai komplikasi.
Imobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot menjadi lemah dan menciut. Karena itu sebagian besar penderita perlu menjalani terapi fisik. Terapi dimulai pada saat imobilisasi dilakukan dan dilanjutkan sampai pembidaian, gips atau traksi telah dilepaskan. Pada patah tulang tertentu (terutama patah tulang pinggul), untuk mencapai penyembuhan total, penderita perlu menjalani terapi fisik selama 6-8 minggu atau kadang lebih lama lagi.
Imobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot menjadi lemah dan menciut. Karena itu sebagian besar penderita perlu menjalani terapi fisik. Terapi dimulai pada saat imobilisasi dilakukan dan dilanjutkan sampai pembidaian, gips atau traksi telah dilepaskan. Pada patah tulang tertentu (terutama patah tulang pinggul), untuk mencapai penyembuhan total, penderita perlu menjalani terapi fisik selama 6-8 minggu atau kadang lebih lama lagi.
KANKER
TULANG
Defenisi
Kanker tulang disebabkan oleh suatu
persoalan dengan sel-sel yang membentuk tulang. Lebih dari 2,000 orang-orang
didiagnosis di Amerika setiap tahun dengan suatu tumor tulang. Tumor-tumor
tulang terjadi paling umum pada anak-anak dan remaja-remaja dan lebih kurang
umum pada orang-orang dewasa yang lebih tua. Kanker yang melibatkan tulang pada
dewasa-dewasa yang lebih tua adalah paling umum akibat dari penyebaran
metastasis dari tumor yang lain.
Klasifikasi
Kanker tulang terdiri dari 2 jenis, yaitu
kanker ganas dan jinak.
Kanker ganas terdiri atas:
Osteosarcoma adalah
kanker tulang ganas utama yang paling umum. Ia paling umum mempengaruhi
laki-laki yang berumur antara 10 dan 25 tahun, namun dapat lebih kurang umum
mempengaruhi dewasa-dewasa yang lebih tua. Ia seringkali terjadi di
tulang-tulang yang panjang dari lengan-lengan dan kaki-kaki pada area-area dari
pertumbuhan yang cepat sekitar lutut-lutut dan bahu-bahu (pundak) dari
anak-anak. Tipe kanker ini seringkali adalah sangat agresif dengan risiko
penyebaran ke paru-paru. Angka kelangsungan hidup dari lima tahun adalah
kira-kira 65%.
Ewing's sarcoma adalah
tumor tulang yang paling agresif dan mempengaruhi orang-orang yang lebih muda
yang berumur antara 4-15 tahun. Ia adalah lebih umum pada laki-laki dan adalah
sangat jarang pada orang-orang yang berumur lebih dari 30 tahun. Ia paling umum
terjadi pada pertegahan dari tulang-tulang panjang dari lengan-lengan dan
kaki-kaki. Angka kelangsungan hidup tiga tahun adalah kira-kira 65%, namun
angka ini adalah jauh lebih rendah apabila telah menyebar ke paru-paru atau
jaringan-jaringan lain dari tubuh.
Chondrosarcoma adalah
tumor tulang yang paling umum kedua dan bertanggung jawab pada kira-kira 25%
dari semua tumor-tumor tulang yang ganas. Tumor-tumor ini timbul dari sel-sel
tulang rawan (cartilage cells) dan dapat tumbuh dengan sangat agresif atau
relatif perlahan. Tidak seperti banyak tumor-tumor tulang lain, chondrosarcoma
adalah paling umum pada orang-orang berumur diatas 40 tahun. Ia adalah sedikit
lebih umum pada laki-laki dan dapat secara potensial menyebar ke paru-paru dan
simpul-simpul getah bening. Chondrosracoma paling umum mempengaruhi
tulang-tulang dari pelvis dan pinggul-pinggul. Kelangsungan hidup lima tahun
untuk bentuk yang agresif adalah kira-kira 30%, namun angka kelangsungan hidup
untuk tumor-tumor yang tumbuhnya perlahan adalah 90%.
Malignant fibrous histiocytoma (MFH)
mempengaruhi jaringan-jaringan lunak temasuk otot-otot, ligamen-ligamen,
tendon-tendon, dan lemak. Ia adalah keganasan jaringan lunak yang paling umum
pada kehidupan kemudian dari dewasa, biasanya terjadi pada orang-orang berumur
50-60 tahun. Ia paling umum mempengaruhi anggota-anggota tubuh (kaki dan
tangan) dan adalah kira-kira dua kali lebih umum pada laki-laki daripada
wanita-wanita. MFH juga mempunyai suatu batasan yang lebar dari keparahan.
Angka kelangsungan hidup keseluruhan adalah kira-kira 35%-60%.
Fibrosarcoma adalah
jauh lebih jarang daripada tumor-tumor tulang lainnya. Ia adalah paling umum
pada orang-orang yang berumur 35-55 tahun. Ia paling umum mempengaruhi
jaringan-jaringan lunak dari kaki dibelakang lutut. Ia adalah sedikit lebih
umum pada laki-laki daripada wanita-wanita.
Chordoma adalah
suatu tumor yang sangat jarang dengan suatu kelangsungan hidup rata-rata dari
kira-kira enam tahun setelah diagnosis. Ia terjadi pada dewasa-dewasa yang
berumur diatas 30 tahun dan kira-kira dua kali lebih umum pada laki-laki
daripada wanita-wanita. Ia paling umum mempengaruhi kolom tulang belakang
(spinal column) ujung bawah atau ujung atas.
Dan tipe-tipe dari tumor-tumor tulang yang
jinak adalah termasuk osteoid osteoma, osteoblastoma, osteochondroma,
enchondroma, chondromyxoid fibroma, dan giant cell tumor (yang mempunyai
potensi untuk menjadi ganas). Seperti dengan tipe-tipe lain dari tumor-tumor
jinak, ini tidak bersifat kanker.
Gejala
Gejala yang paling umum dari tumor-tumor
tulang adalah nyeri. Pada kebanyakan kasus-kasus, gejala-gejala menjadi secara
berangsur-angsur lebih parah seiring dengan waktu. Pada awalnya, nyeri mungkin
hanya hadir waktu malam atau dengan aktivitas. Tergantung pada pertumbuhan dari
tumor, mereka yang terpengaruh mungkin mempunyai gejala-gejala untuk
berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun sebelum mencari nasehat
medis. Pada beberapa kasus-kasus, suatu massa atau gumpalan mungkin dirasakan
pada tulang atau pada jaringan-jaringan yang mengelilingi tulang. Ini adalah
paling umum dengan MFH atau fibrosarcoma namun dapat terjadi dengan tumor-tumor
tulang lainnya. Tulang-tulang dapat menjadi lemah oleh tumor dan menjurus pada
suatu patah tulang setelah trauma (luka) yang kecil atau tidak ada trauma atau
hanya dari berdiri pada tulang yang terpengaruh. Demam, gigil, keringat waktu malam,
dan kehilangan berat badan dapat terjadi namun adalah lebih kurang umum.
Gejala-gejala ini adalah lebih umum setelah penyebaran tumor ke
jaringan-jaringan lain didalam tubuh.
Diagnosa
Diagnosa kanker tulang dapat dilakukan
melalui beberapa cara yaitu:
Pengambilan suatu sejarah medis yang
komplit. Ini akan memberikan dokter petunjuk-petunjuk pada diagnosis anda.
Keterangan dari gejala-gejala tersebut dapat membantu dokter untuk
mengidentifikasi kemungkinan dari kanker tulang dari penyebab-penyebab lain
yang mungkin. Berikutnya, suatu pemeriksaan fisik yang komplit dapat membantu
menemukan penyebab dari gejala-gejala tersebut.
Berikutnya, x-rays sederhana seringkali yang
pertama dilakukan. Penampakan dari suatu tumor pada x-ray dapat membantu
menentukan tipe kanker dan apakah ia adalah jinak atau ganas. Lalu, suatu CT
scan (CAT scan atau computed tomography) adalah suatu tes yang lebih maju yang
dapat memberikan suatu gambar potongan melintang dari tulang-tulang anda. Tes
ini memberikan detil yang sangat bagus dari tulang-tulang anda dan adalah lebih
mampu untuk mengidentifikasi kemungkinan suatu tumor. Ia juga memberikan
informasi tambahan pada ukuran dan lokasi dari tumor. Berikutnya adalah MRI
(magnetic resonance imaging) adalah tes yang lebih maju yang dapat juga
menyediakan gambar potongan melintang dari tubuh anda. MRI menyediakan detil
yang lebih baik dari jaringan-jaringan lunak termasuk otot-otot, tendon-tendon,
ligamen-ligamen, syaraf-syaraf, dan pembuluh-pembuluh darah daripada suatu CT
scan. Tes ini dapat memberikan detil yang lebih baik pada apakah sudah atau
belum tumor tulang pecah melalui tulang dan melibatkan jaringan-jaringan lunak
yang mengelilinginya. Scan tulang adalah suatu tes yang mengidentifikasi
area-area dari tulang yang tumbuh atau berubah bentuk secara cepat. Scan tulang
seringkali diambil dari seluruh tubuh. Tes ini mungkin diperintahkan untuk
melihat apakah ada area-area lain mana saja dari keterlibatan tulang diseluruh
tubuh.
Jika suatu tumor diidentifikasi, dokter akan
menggunakan semua informasi dari sejarah dan pemeriksaan fisik bersama dengan
studi-studi laboratorium dan imaging untuk memasang suatu daftar dari
kemungkinan penyebab-penyebab (differential diagnosis).
Pengobatan
Ada tiga tipe-tipe utama dari perawatan untuk
kanker tulang: operasi, kemoterapi, dan terapi radiasi. Ini dapat digunakan
secara sendiri-sendiri atau digabungkan dengan sesamanya.
Operasi seringkali digunakan untuk merawat
kanker tulang. Tujuan dari operasi adalah biasanya untuk mengangkat seluruh
tumor dan suatu area yang mengelilinginya dari tulang yang normal. Selain itu,
seorang ahli kanker medis (oncologist) akan melakukan kemoterapi, yaitu
penggunaan dari beragam obat-obat yang digunakan untuk mencba menghentikan
pertumbuhan dari sel-sel kanker. Sedangkan kemoterapi dapat digunakan sebelum
operasi untuk mencoba menyusutkan tumor tulang untuk membuat operasi lebih
mudah. Ia dapat juga digunakan setelah operasi untuk mencoba membunuh sel-sel
kanker yang tersisa yang ditinggalkan setelah operasi. Dan terapi radiasi
menggunakan x-ray berkekuatan tinggi yang ditujukan pada tempat dari kanker
untuk mencoba membunuh sel-sel kanker. Perawatan ini diberikan dalam
dosis-dosis kecil setiap hari melalui suatu periode waktu dari berhari-hari
sampai berbulan-bulan.
Sayangnya, ada risiko-risiko dan efek-efek
sampingan dengan setiap perawatan untuk kanker tulang. Risiko-risiko utama yang
berhubungan dengan operasi termasuk infeksi, kekambuhan dari kanker, dan luka
pada jaringan-jaringan yang mengelilinginya. Dalam rangka untuk mengangkat
seluruh kanker dan mengurangi risiko kekambuhan, beberapa jaringan normal yang
mengelilinginya harus juga diangkat. Tergantung pada lokasi dari kanker, ini
mungkin memerlukan pengangkatan dari porsi-porsi dari tulang, otot, syaraf-syaraf,
atau pembuluh-pembuluh darah. Ini dapat menyebabkan kelemahan, kehilangan
sensasi, dan risiko dari patah tulang atau patah tulang dari tulang yang
tersisa. Kemoterapi menggunakan obat-obat yang sangat kuat untuk mencoba
membunuh sel-sel kanker. Sayangnya, beberapa sel-sel normal juga terbunuh dalam
prosesnya. Obat-obat dirancang untuk membunuh sel-sel yang membelah atau tumbuh
secara cepat. Sel-sel normal yang terpengaruh seringkali termasuk rambut,
sel-sel pembentuk darah, dan sel-sel pelapis sistim pencernaan. Efek-efek
sampingan termasuk mual dan muntah, kehilangan rambut, infeksi, dan kelelahan.
Untungnya, efek-efek sampingan ini biasanya hilang setelah kemoterapi selesai.
Nutrisi yang baik adalah penting untuk tubuh anda untuk melawan kanker. Anda
mungkin dirujuk pada ahli nutrisi untuk membantu dengan ini, terutama jika anda
mengalami mual dan kehilangan nafsu makan. Dan efek-efek sampingan utama dari
terapi radiasi termasuk kelelahan, kehilangan nafsu makan, dan kerusakan pada
kulit dan jaringan-jaringan lunak sekelilingnya. Terapi radiasi sebelumnya
dapat juga meningkatkan risiko persoalan-persoalan luka dari operasi pada area
yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar